SECARA geografis Bukit Waru berada di Desa Waru Barat dan Waru Timur, Kecamatan Waru. Dari kejauhan, Bukit Waru seperti tembok raksasa yang berdiri kokoh. Sejak dulu, Bukit Waru menyimpan potensi alam yang begitu indah. Keanekaragaman populasi satwa dan tumbuhan menjadi ciri khas tak terlupakan. Namun sayang, keindahan itu belum mampu menghipnotis Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan untuk mengembangkan potensi wisatanya.
Konon adalah bukit bebatuan tertinggi di wilayah Pamekasan. Semua angle menarik untuk dipotret. Namun, karena faktor cuaca yang kurang bersahabat Jawa Pos Radar Madura hanya mampu memotret beberapa bagian dari kaki bukit saja. Masih banyak angle menarik di Bukit Waru, misalnya lapangan sepak bola yang berada di atas bukit, perkampungan warga, kerajaan monyet hingga gua angin
BATU-BATU bukit adalah pemandangan pertama yang begitu berkesan jika mendekati area perbukitan waru. Secara alami, guratan-guratan pada batu-batu bukit membentuk relief yang begitu indah. Dari kaki bukit memandang ke arah utara, wilayah Kecamatan Waru dan Pasean serta Laut Jawa di sisi utara Pulau Madura terlihat begitu indah.
Di sejumlah titik, batu-batu bukit yang begitu kokoh dapat juga dijadikan arena olahraga alam bebas, misalnya panjat tebing. Bebatuan tebing yang penuh dengan guratan dan juga pahatan kasar sangat cocok untuk olahraga itu.
Saat ini, kuantitas pengunjung yang datang untuk menikmati keindahan alam Bukit Waru semakin banyak. Apalagi, semenjak dibuatnya jalan beraspal hingga kaki bukit. Pengunjung semakin mudah mengakses lokasi Bukit Waru. Biasanya, pada hari libur masyarakat dari berbagai wilayah Pamekasan, khususnya warga pantura menyempatkan diri untuk rekreasi gratis di lokasi itu.
Ada Gua Angin hingga Kerajaan Monyet
SISI lain yang begitu menarik untuk diketahui, adanya gua angin serta kerajaan monyet di atas bukit. Gua angin terletak di bagian bukit ujung barat. Disebut gua angin karena dari dalam gua menghembus angin yang cukup kencang. Ketika angin berhembus kencang, tetesan air yang jatuh akan terpantul kembali.
Tidak jauh dari gua angin, ada hamparan rumput hijau cukup luas. Masyarakat biasa menyebutnya lapangan. Memang, lapangan itu sering dimanfaatkan oleh anak-anak muda untuk bermain bola.
Yang tidak kalah menarik adalah adanya kerajaan monyet di atas bukit. Disebut kerajaan monyet karena di sejumlah bukit dikuasai oleh ratusan monyet yang membentuk koloni. Masing-masing koloni menguasai wilayahnya masing-masing. Akan terjadi peperangan antarkoloni jika sampai terjadi penyerobotan wilayah.
Sayangnya, semua yang ada di Bukit Waru itu belum digarap serius oleh pemkab. Padahal, potensi tersebut sesungguhnya bisa
Belum ada tanggapan untuk "Indahnya Bukit Waru Pamekasan | Kunjung Jatim Wisata"
Post a Comment